Popularitas Parpol Tidak Bisa Diandalkan

BANGKO - Sejumlah Bacaleg yang di ajukan parpol peserta pemilu legislatif 9 April 2014 mendatang, saat ini mulai terlihat gencar melakukan pendekatan-pendekatan ketengah masyarakat, guna mensosialisasikan diri dan juga memaparkan program yang dijanjikan, demi meraih simpati masyarakat dan Popularitas Parpol Tidak Bisa Diandalkan.   

Meski diajukan oleh masing-masing parpol sebagai sebagai ‘Orang Pilihan’, Popularitas Parpol Tidak Bisa Diandalkan, Bacaleg yang akan menjadi jagoan parpol dari setiap dapil sepertinya memang harus intens melakukan sosialisasi ketangah masyarakat, pasalnya bacaleg tidak bisa mengandalkan popularitas parpol semata. Karena dalam pemilu legislatif ini, untuk menarik simpati masyarakat secara maksimal, setiap bacaleg secara individu paling tidak harus memenuhi tiga unsur yang dinilai cukup penting, yakni popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas. 

Hal ini seperti yang di uraikan pengamat politik Jambi, Jafar Ahmad yang dimintai komentarnya terkait hal ini. Dikatakannya, popularitas parpol bahkan sama sekali tidak akan mempengaruhi peluang caleg untuk menang dalam suatu daerah. ‘’Masyarakat akan lebih melihat potensi calegnya ketimbang memikirkan dari partai mana dia mencalonkan diri, artinya bacaleg tidak akan bisa mengandalkan popularitas partai,” katanya. Bahkan dikatakannya, dalam hal pilleg ini, justru tidak menutup kemungkinan bahwa partailah yang lebih cenderung mengandalkan popularitas calegnya, hal ini setidaknya tergambar dari proses perekrutan bacaleg yang dilakukan parpol sebelum pendaftaran ke KPU lalu, dimana setiap parpol selalu berusaha untuk menggaet tokoh – tokoh potensial atau pesohor untuk dipertarungkan di ajang pilleg nanti. ‘’Selain berlomba menggaet tokoh masyarakat tersohor, tidak sedikit juga parpol yang meminang publik figur, untuk bergabung dalam daftar calegnya, dari sini sudah tergambar bahwa parpol menjadikan popularitas kader sebagai bahan pertimbangan untuk merekrut calegnya,” tambahnya. 

Dengan tidak bisa diandalkannya popularitas parpol bagi caleg, maka untuk menarik simpati masyarakat, menurutnya tidak ada pilihan lain bahwa setiap caleg harus benar – benar intens melakukan pendekatan ketengah masyarakat.

‘’Dengan kondisi tersebut, untuk dapat keluar sebagai pemenang, tentunya bacaleg itu sendiri yang harus lebih intens turun ketengah publik, untuk memperkenalkan diri dan memaparkan program politiknya,” tandas Jafar.