Jelang Puasa, Stok Beras Aman

Jelang Puasa, Stok Beras Aman

BANGKO - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Sarko, jamin Jelang Puasa, Stok Beras Aman atau stok beras menjelang Ramadhan dan Lembaran aman dan tersedia hingga beberapa bulan kedepan. ‘’Stok beras untuk 3 sampai 5 bulan kedepan aman. Baik untuk kebutuhan masyarakat Merangin maupun Sarolangun,” ujar Zulkifli, kepala Bulog Sub Divre Sarko kepada Koran ini Jelang Puasa, Stok Beras Aman.

Dikatakan Zulkifli, saat ini tersedia stok beras digudang sebanyak 1200 ton lebih. Bahkan dalam waktu dekat ini, pihaknya kembali akan mendatangkan beras dari Sumatera Barat sebanyak 1000 ton sebagai antisipasti dan menjamin ketersedian beras di dua Kabupaten yakni Merangin dan Sarolangun. ‘’Tidak lama lagi akan kita tambah stok beras sebanyak 1000 ton. Jadi total ketersedian beras di Bulog jelang lebaran nantinya hingga 2200 ton. Saya rasa ini cukup hingga 5 bulan, bahkan lebih,” katanya.

Dijelaskannya, perbulannya rata-rata kebutuhan beras dan disalurkan bulog ke masyarakat sebanyak 400 ton. Meskipun nantinya, kebutuhan beras meningkat jelang Ramadhan dan lebaran, diperkirakannya tidak terlalu segnifikan.  ‘’Paling-paling peningkatannya sekitar 100 ton. Jika kita bagi dari ketersedian beras yang ada digudang, tetap masih aman untuk lebaran bahkan satu bulan setelahnya,” jelasnya.

Banyaknya ketersedian beras yang dimiliki Bulog, tutur Zulkifli, sebagai antisipasi gejolak harga beras yang mungkin saja naik jelang lebaran. Jika, nantinya harga beras di pasar mengalami kenaikan. Pihaknya siap, jika diminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin mengelar operasi pasar.  ‘’Banyaknya ketersedian beras tentunya untuk menekan terjadinya kenaikan nantinya, biasanya terjadi jelang lebaran. Kita siap mengelar operasi pasar, jika nantinya harga beras naik dan kita jual dengan harga standar yakni Rp 1600 per kilogramnya,” terang Zulkifli.

Hingga Juni, lanjut Zulkifli, realisasi penyaluran raskin sudah mencapai 63,4 persen. Demi kelancaran pendistribusian Raskin kedepannya, diharakannya kepada kepala desa dan ketua RR agar setiap bulannya mengajukan permintaan dan bagi yang belum mengambil jatah raskin, dimintanya untuk dating kebulog.  ‘’Bagi yang belum ngambil jatah Raski, ajukan permintaan ke Pemkab biar direkomendasikan untuk  kita salurkan. Dan sistemya masih sama dengan sebelumnya yakni ada uang ada barang,” tuntasnya.